Wednesday, November 30, 2005,11:42 PM
Berita Vimala Dharma (BVD)
BVD edisi No. 87/BVD/2005 November 2005

Daftar isi
Share With Us …………………………………… 3
Liputan :
Hari Kathina 2549……………………….. 4
Info Munas & Bina Widya XI...…………. 5
Info VVD…………………………………………. 6
Artikel Dhamma
Bagaimana Memilih Agama...………...… 7
Arti Hidup………………………… …… 20
Adakah Suatu Awal?............................... 26
Introspeksi………………………………………… 10
Serba-serbi :
Vegetarian..……………………………… 12
Kerukunan Umat Beragama…………….. 22
Artikel Bebas :
Misteri Kaki Cicak Terjawab Sudah…….. 14
Tentang Suara dan Bentuk………………. 15
Festival Buddhis Melampaui Batas-batas Pengetahuan……………………………….. 16
Renungan :
Keajaiban………………………………… 23
Agar-agar Kebahagiaan…………………. 23
Seperti Rembulan, Cermin, dan Air……… 31
Kuntum Teratai Nan Suci………………... 32
Iptek :
Sel Bahan Bakar Mini Untuk Telepon Genggam……………………………..…………. 33
Cerpen…………………………………………….. 18
Kaleidoskop………………………………………. 24
Laporan ! Keuangan ……………………………….. 25
Ha..Ha..Hi..Hi……………………………………… 28
Renungan harian (Murid Meniru Guru) ..…………. 29
Puisi………………………………………………… 30
Happy Birthday ……………………………………. 34
Quis …………………………………………………35
Kata redaksi

Namo Sanghyang Adi Buddhaya, Namo Buddhaya...

Ketemu lagi dalam BVD edisi November 2005. Sorry ni BVD kali ini telat terbit seminggu, hehehe. Maklum sudah menjelang UAS jadi redaksi menjadi lebih sibuk dari biasanya.

Tidak terasa gaung Munas dan Bina Widya akhir-akhir ini semakin terdengar. Para panitia sudah mulai sibuk-sibuk mempersiapkan Munas dan Bina Widya yang akan berlangsung di Bandung tanggal 27-31 Desember nanti. Sebelum itu, para panitia ini mengikuti retret yang bertujuan agar panitia menjadi solid dan bekerja dengan kompak. Pada BVD kali ini, kita memperkenalkan kepada kalian sedikit info Munas dan Bina Widya XI.

Selain itu pada BVD edisi November juga menampilkan liputan Hari Kathina yang diadakan pada Vihara Vimala Dharma bulan lalu, juga ada info tentang vegetarian, serta rubrik-rubrik yang biasa nongkrong di BVD seper! ti introspeksi dan artikel dharma.

Kami selalu terbuka untuk menerima kritik, masukan, saran, ataupun artikel-artikel dari para pembaca. Selamat membaca..


Share With Us

Pertanyaan:

1. Apa maksud hal. 35 quiz “Note : bagi pengirim 3 quiz yang lain, berkesempatan…….??”.
(Willy Yanto Wijaya)
2. Gimana kalau cover-nya pake kertas berwarna, biar lebih bagus?
(Willy Yandi Wijaya)
Jawaban:

1. Maksudnya, bagi 3 pengirim kuis yang jawabannya benar, tapi tidak mendapat hadiah dari redaksi, akan mendapat hadiah hiburan berupa penyampaian pesan, iklan atau ucapan di www.hfj-intro.blogspot.com (antar kita).
2. Kita memang menggunakan kertas berwarna untuk cover. Kebetulan beberapa edisi sebelumnya kita mencoba variasi baru, yaitu cover putih.

Pemberitahuan:

Sehubungan dengan meluasnya pembaca BVD dan jumlah pengirim kuis yang banyak berasal dari daerah lain, maka sejak beberapa minggu yang lalu, sudah mulai diperkenalkan BVD online. Untuk informasi lebih lanjut silakan lihat di www.bvd-cyber.blogspot.com. Dapat di buka melalui www.vihara.blogspot.com.

Liputan
Hari Kathina 2549
Petugas parkir sudah mulai sibuk memarkir mobil dan motor yang mulai berdatang. Jumlah umat hari ini memang lebih banyak bila dibandingkan dengan hari-hari minggu biasa. Tenda-tenda khusus beserta kursi ditambahkan di sekitar halaman vihara pada hari ini, sebab ruang bhaktisala tidak mungkin menampung jumlah umat yang terus berdatangan.

Sesuai dengan surat yang disampaikan SAGIN (Sangha Agung Indonesia), pada hari minggu (23/10) yang lalu, pukul 09.00 WIB, di Vihara Vimala Dharma diperingati hari Kathina.
Para Pemuda-pemudi VVD telah bersiap di posisi masing-masing saat umat mulai memasuki vihara. Mulai dari para penyambut tamu, pemandu tamu (usher), hingga stan-stan pengurus lainnya telah berjejer rapi di sepanjang gerbang masuk.
Setelah mengisi daftar hadir, umat segera diantar oleh para usher menuju tempat yang telah dipersiapkan. Selain ruang bhaktisala utama, umat di tempatkan di ruang Bodhisatva Avalokitesvara, di halaman parkir dan ruang meditasi.
Perayaan Kathina kali ini dihadiri oleh Y.A Dharma Suryabumi dan Y.A Nyannadhammo. Setelah pembacaan Paritta selama sekitar satu jam, umat mendengarkan Dhammadesana yang disampaikan oleh Y.A Dharma Suryabumi. Lalu setelah itu, dilakukan pemercikan air suci. Kemudian acara dilanjutkan dengan Dana Paramitha yang diiringi dengan lagu ‘Marilah Kita Berdana’. Suasana sempat tidak terkendali karena beberapa umat yang berada di ruangan selain bhaktisala sempat bergerak terlebih dahulu. Sementara, umat di dalam bhaktisala masih banyak yang belum berdana. Akibatnya pergerakan umat sempat tersendat selama beberapa saat.
Seksi kesenian dan kreasi dari PVVD menemani umat dengan menyumbangkan beberapa lagu hingga acara kebaktian dibubarkan.
Beberapa umat mulai berpulangan setelah kebaktian selesai. Sebagian lagi tinggal dan menikmati makan siang yang telah dipersiapkan oleh panitia pelaksana. Makanan pencuci mulut seperti es krim menjadi favorit kebanyakan umat.

Liputan
Munas dan bina Widya XI Sekber PMVBI
Akhir desember tahun ini, Sekber PMVBI untuk kesebelas kalinya akan mengadakan Musyawarah Nasional (Munas), acara yang diberi nama Munas & Bina Widya XI Sekber PMVBI, diadakan di Jawa Barat. Jawa Barat yang mendapat kehormatan untuk mengadakan acara akhbar yang diadakan tiga tahun sekali ini telah mempersiapkan acara ini dengan sebaik-baiknya dari awal tahun ini, dengan dibentuknya panitia awal. Panitia Pelaksana yang dilantik pada tangggal 12 Juni 2005 telah bekerja keras dan karena panitia ini melibatkan pemuda dari semua PMV di Jawa Barat, maka ini merupakan tantangan yang besar bagi Sekber PMVBI Jawa Barat.
Untuk lebih membangkitkan motivasi panitia pelaksananya, pada tanggal 29-30 Oktober 2005, diadakanlah Retret Panitia Munas & Bina Widya XI yang diadakan di Sukabumi, di retret ini para panitia dibekali dengan pengetahuan yang lebih mendalam seputar gambaran acara Munas tahun-tahun sebelumnya, juga sesi motivasi berkarya dalam organisasi sosial Buddhis yang diberikan oleh Y.A. Lama Dharmavajra yang akrab dipanggi! l Bhante Cakra, beliau memberikan masukan-masukan yang sangat berharga bagi para panitia tentang apa yang seharusnya dimiliki oleh seorang panitia dan bagaimana cara memilikinya, dan acara yang tidak kalah menariknya adalah simulasi-simulasi yang diberikan oleh Biro SDM Sekber PMVBI Pusat.
Tempat acara munas kali ini diadakan di Wisma Training TELKOM, Bandung, sedangkan untuk acara pembukaannya diadakan di Cahaya Garuda Convention Hall, Bandung. Acara Munas dan Bina Widya XI ini diadakan mulai tanggal 27 – 31 Desember 2005 dan peserta yang akan datang adalah perwakilan-perwakilan dari seluruh Sekber PMVBI dari seluruh Nusantara, diharapkan setiap Sekber PMVBI Provinsi akan mengirimkan duta-duta terbaik mereka untuk datang dengan tujuan utamanya adalah mempererat persatuan para pemuda dari berbagai provinsi di Indonesia. Selain itu, duta-duta ini selama masa karantinanya akan ditempa dan dilatih kemampuan sehingga nantinya pelajaran-pelajaran yang didapatkan di Munas bisa dibagikan kepada pemuda-pemudi Buddhayana di masing-masing provinsi mereka. Marilah kita sukseskan bersama Munas & Bina Widya XI kali ini demi perkembangan Buddha Dharma di Tanah Air Indonesia.

Info VVD
Setiap hari Minggu, pukul 13.00 Waktu Vimala Dharma, diadakan Leadership Class, d! i aula VVD. Pelatihan yang dibimbing oleh Fransky ini terbuka buat seluruh umat VVD, terutama para pengurus.

Pada Minggu (13/11), pelantikan TF (Tim Formatur) di ruang Bhaktisala Vihara Vimala Dharma oleh ketua PVVD, Robet Safei. Pelantikan TF ini untuk memilih ketua PVVD kepengurusan berikutnya.

Unit pelayanan umat Vihara Vimala Dharma mengundang saudara/I untuk berpartisipasi dalam pembacaan Paritta bagi umat yang sakit atau meninggal. Bagi yang berminat, dapat menghubungi Sdri. Yuliana 08193134403, atau Sdri. Melva 081802287416.

Pemuda Vihara Vimala Dharma membuka kesempatan bagi umat yang ingin berkarya di dalam kepengurusan melalui program magang. Bagi yang berminat dapat menghubungi Sdra. Robet Safei 0817212397.

Artikel Dharma
Bagaimana memilih Agama

Sebetulnya yang penting bukan siapa katanya yang memberikan kebenaran itu, tapi kualitas dari kebenaran yang diberikan. Kalau yang diberikan adalah kebenaran murni yang 24,0000000 karat, tentu ia justru mendorong kita untuk meneliti dan menguji kebenarannya; alih-alih memberikan alasan macam-macam, bahkan ancaman agar kita percaya saja!
Berbeda dengan kebanyakan agama lain, Sang Buddha sama sekali tidak menginginkan umatnya menjadi pengikut hanya karena terpasksa dan rasa takut. Kotbah kalama sutta dari Sang Buddha dapat dianggap sebagai "magna charta" agama, hak asasi, kebebasan untuk memilih agama sesuai dengan yang diinginkan masing-masing individu. Tidak ada paksaan ataupun ancaman.
Umat Buddha patut bangga dengan risalah ini, yang tidak ditemui pada agama lain. Di mana Buddha Dhamma justru mendorong seseorang untuk membuktikan lebih dulu kebenaran suatu ajaran dengan metode penelitian yang bijaksana, sebelum menerima kebenaran suatu ajaran dengan metode penelitian yang bijaksana, sebeum menerima kebenran yang dibabarkan sebagai suatu pegangan hidupnya.
Kalama Sutta adalah kotbah sang Buddha kepada suku Kalama yang berisikan kebebasan utuk menentukan sendiri hal mana yang benar dan mana yang tidak benar. Kebebasan berpikir ini sesungguhnya merupakan salah satu pok! ok ajaran Sang Buddha yang bisa dikatakan berani. Bayangkan, mana ada orang yang berani memberikan kebebasan kepada orang lain untuk menilai apakah paham yang diajarkannya itu benar atau tidak.
Generasi muda pada khususnya, akan mendapatkan suatu manfaat yang sangat luar biasa dari tulisan ini; untuk membantu mereka memilih dan menentukan agama mereka, yang dapat menjawab tantangan zaman modern.
Umumnya manusia langsung percaya pada apa yg dikatakan tentang a! gamanya atau apa yang tersimpan di dalam kitab sucinya. Banyak orang yang tidak mau pusing-pusing menelaah dan mengkaji, apakah yang diterima itu benar atau tidak. Pendapat umum ini sungguh sulit untuk diterima, kuhsusya di jaman modern di mana pendidikan dan pengalaman telah mengajarkan manusia untuk tidak begitu saja menerima apa yang didengar, sebelum dapat dijelaskan dan diteliti dengan cara yang benar. Banyak intelektual muda leibh menggunakan emosi dan perasaaan daripada menggunakan nalar pikirnya.
Pada zaman sang Buddha telah banyak ahli agama yang luar biasa kemampuannya di India. Banyak orang pandai pada masa itu membicarakan perbedaana agama. Ada atau tidak adalah sang Pencipta! Ada atau tidak adakah jiwa? Apakah dunia tanpa awal? Apakah ada awal dari dunia? Itu adalah beberapa topik pembicaraaan yang dengan sangat hebat dieprdebatkan dan menghabiskan banyak waktu.
Dan tentunya seperti juga pada masa kini, banyak orang menyatakan bahwa ia telah mendapatkan jawabannya, dan bila orang-orang tidak mengikutinya maka ia akan dikutuk dan masuk neraka yang kekal abadi. Semua bilang ajarannya paling benar, namun bila diselidiki ternyata ajaran yang satu tidak sama dengan yang lain, bahkan kadang bertentangan.
Ketika kelompok anak muda suku kalama --yang dapat dipersamakan dengan anak-anak muda masa kini-- sebagai pemikir-pemikir bebas, dan pengamat kebenaran, tidak dapat memutuskan bagaimana memilih agama yang pantas, maka mereka datang pada Sang Buddha untuk mohon petujuk,
"Bagaimanakah sikap yang benar untuk menerima sebuah agama, dan bagaimanakah caranya untuk memutuskan ajaran yang benar?"
Menjawab pertanyaan mereka, Sang Buddha tidak mengklaim Buddha Dhammalah satu-satunya kebenaran sejati, yang paling bernilai, tidak menakut-nakuti orang yang masuk agama lain bakal masuk neraka. Agama Buddha dikenal sebagai agama yang merdeka dan masuk akal, beliau hanya memberi nasehat yang sangat penting utuk direnungkan. Sang Buddha tidak pernah mendorong ! manusia untuk menerima suatu agama sebagai warisan, tapi mengharapkan mereka utuk mengerti dan menelitinya tanpa purbasangka.
Beliau juga tidak mendorong mereka utuk memakai emosi atau ketaatan secara membuta untuk menerima suatu agama. Agama mestinya dapat memberikan suatu kebebasan memilih. Semua orang harus memeluk agama dengan pengertian yang benar, manusiawi dan rasional. Bukan karena dibujuk, ditaku-takuti ataupun diiming-imingi atau karena itu adalah hukum yang ditentukan oleh apa yang disebut yang kuasa atau satu kekuatan supra natural.
Manusia dapat saja membuat pernyataan tentang agamanya dengan membeberkan berbagai macam kejadian untuk meyakinkan orang lain. Akhirnya mereka dapat memperkenalkannya sebagai wahyu untuk mengembangkan kesetiaan dan kepercayaan. Tetapi, haruslah kita membaca apa yang tertulis secara analistis dengan menggunakan pikiran sehat dan kekuatan akal pikiran.
Inilah yang Sang Buddha nasehatkan kepada kita:
"Janganlah menerima atau mempercayai sesuatu begitu saja haya karena hal itu telah berlangsung lama."
Menerima sesuatu hanya karena hal itu sudah dipercaya sejak lama --misalnya mitos, takhyul-- merupakan suatu ciri orang yang tidak memakai nalar.
"Jangan menerima atau mempercayai sesuatu hanya karena hal itu telah menjadi tradisi/kebiasaan."
Manusia melaksanakan tradisi-tradisi tertentu yang didasarkan pada kepercayaan, keharusan atau pola hidup suatu kelompok dimana dia dilahirkan. Sang Buddha tidak menyatakan semua tradisi itu keliru, tetapi menasehatkan kita utuk lebih berhati-hati melaksanakanya, yang mana berguna dan yang mana tidak. Kita harus menayring tradisi-tradisi tertentu yang ketinggalan zaman dan tidak beguna setelah suatu masa. Karena banyak tradisi diperkenalkan dan dianut oleh manusia primitif dengan pengertian meeka yang sangat terbatas tentang kehidupan manusia dan alam semesta pada masa itu. Tetapi pada masa kini, dengan teknologi dan ilmu pengetahuan yang sudah sangat modern, kita dapat mengerti fenomena alam semesta ini.
Kepercayaan yang diyakini manusia primitif tentang matahari, bulan, bintang, angin, kilat, guntur, hujan, dan gempa bumi, didasarkan pada usaha mereka untuk menyibak fenomena alam yang anmpaknya sangat mengerikan. Para ahli pada asa itu berusaha menjelaskan bahwa itu adalah dewa atau dilakukan dewa-dewa dan kekuatan supra natural. Dengan pengetahuan kita yang sudah maju, kita dapat mejelaskan kepada mereka tentang gejala alam sebagaimana apa adanya.
Karena itulah mengapa Sang Buddha telah berkata,
"jangan menerima begitu saja apa yang kamu dengar pada suatu kali, jangan mencoba untuk membenarkan kelakuan yang tidak masuk akal dengan mengatakan itu adalah tradisi, kemudian kita harus menerimanya."
Kita sebaliknya tidak percaya kepada tradisi/kebiasaan dari mitos, takhyul atau dogma agama dengan begitu saja sebab dikemukakan ! oleh orang yang lebih tua. Bukannya kita tidak megnhormati mereka, tetapi kita harus seiring dengan zaman. Kita sebaiknya memelihara kepercayaan yang sesuai dengan pandangan dan nilai zaman modern serta menolak apa yang berlebih-lebihan, atau tidak sesuai dengan perubahan waktu. Dengan cara ini kita dapat hidup dengan lebih baik.

Bersambung ke edisi berikutnyanya.

Sumber:
"How to choose a religion?"
Voice of Buddhism, Malaysia
Oleh : Ven. K. Sri Dhammananda
Alih bahasa : Hendri Gunawan
Editor : Staf redaksi Majalah "Jalan Tengah"

Introspeksi (Tupai)

Serba serbi
(Vegetarian)
yang dimaksud makanan nabati adalah makanan yang terdiri dari sayur-sayuran, biji-bijian, padi-padian, kacang-kacangan, dan buah-buahan. Makanan nabati sama sekali tidak mengandung unsur-unsur yang berasal dari makhluk hidup, baik berupa daging, lemak/ minyak, dan lain-lain.
Dengan makan makanan nabati seseorang bukan saja tidak terlibat secara langsung atau tidak langsung atas pembunuhan makhluk hidup, dan yang menjadi salah satu pantangan umat Buddha, yakni ‘tidak membunuh’ (sila pertama dari Pancasila Buddhis), melainkan sekaligus wujud pelaksaan ajaran tentang kasih sayang (maitri) dan welas asih (mudita) terhadap semua makhluk hidup. Secara spiritual, seorang vegetaris cenderung mempunyai hati yang suci dan sifat welas asih. Vegetarian sangat membantu perkembangan bathin umat, terlebih lagi bila disertai dengan latihan meditasi.
Makan makanan nabati juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Hasil penelitian para ahli mengungkapkan bahwa faktor makanan merupakan faktor utama penyebab timbulnya berbagai penyakit sekaligus faktor terpenting bagi kesehatan tubuh.
Ditinjau dari kemampuan seseorang untuk menjadi vegetaris dan dari tahapan peralihan makanan berdaging ke makanan vegetaris, maka terdapat beberapa jenis vegetarian yang dapat anda pilih, yaitu :
Semi Vegetarian, ialah orang yang hanya memakan daging pada waktu menghadiri suatu pesta atau pertemuan.
Vegetarian Sebagian (partial Vegetarian), yaitu orang yang tidak memakan daging merah yang berasal dari hewan mamalia seperti lembu, kambing, dan babi, tetapi memakan ikan, ayam, telur dan susu, disamping sayur-mayur, kacang-kacangan, dan makanan nabati lainnya.
Lacto Ovo Vegetarian (Latin: La! cto=susu, Ovo = telur), ialah orang yang tidak memakan daging dari semua kenis hewan apapun termasuk tidak memakan daging ikan, tetapi memakan telur, mengkonsumsi susu, dan hasil produksi susu disamping sayur-mayur, kacang-kacangan, dan makanan nabati lainnya. Jenis ini disebut Lactovarian.
Lacto Vegetarian, ialah orang yang tidak memakan segala jenis daging hewan, ikan dan telur, tetapi mengkonsumsi susu dan hasil produksi susu, sayur-mayur, kacang-kacangan, dan makanan nabati lainnya. Jenis ini disebut Lactarian.
Total Vegetarian (Vegetarian Murni), ialah orang yang sama sekali tidak
memakan segala jenis daging hewan, ikan, telur, susu dan hasil produk
susu, bahkan tidak memakai produk yang diolah dari tubuh hewan, misalnya
apa saja yang terbuat dari kulit hewan. Mereka hanya memakan sayur-
mayur, kacang-kacangan, dan makanan nabati lainnya. Jenis ini disebut
Fruitarian, karena menurut anggapan mereka hasil nabati adalah buah-
buahan bumi.

Artikel Bebas
(Misteri Kaki Cicak terjawab sudah)

Jika malam hari tiba, terutama di sekitar lampu penerang, biasanya banyak berdatangan cicak atau tokek. Binatang melata ini bisa berjalan lincah tanpa t! akut jatuh dari dinding atau langit-langit rumah. Kakinya seakan lengket pada dinding.

Karena itulah binatang melata ini bisa dengan mudah memangsa serangga yang ikut mampir di sekitar lampu. Kadangkala kita berpikir, "Kok cicak dan tokek itu tidak jatuh dari dinding atau atap rumah ya?".

Ada yang mengira bahwa pada kaki cicak terkandung zat perekat sehingga bisa menahan tubuhnya agar tidak terjatuh ke lantai. Tapi pendapat ini jelas terbantahkan, sebab pada bekas langkah kaki cicak tidak ditemukan zat-zat seperti itu.
Setelah bertahun-tahun melekatnya kaki cicak itu menjadi misteri, kini terjawab sudah. Beberapa waktu yang lalu, rahasia alam ini berhasil diungkapkan oleh ke! lompok peneliti dari Universitas California Barkeley.

Dari berbagai data yang berhasil terkumpul dari sejumlah penelitian, mereka meyakini bahwa kekuatan perekat pada telapak kaki cicak ditimbulkan oleh tenaga Van der Waals.

Mereka menemukan adanya sekitar 500 ribu bulu halus yang kuat pada telapak kaki cicak. Bulu halus ini mengandung senyawa keratin yang juga terkandung pada rambut manusia.
Bulu halus pada telapak kaki cicak ini panjangnya bervariasi, antara 30 sampai 130 mikrometer. Tebalnya pun hanya sepersepuluh tebal rambut manusia. Yang lebih menakjubkan lagi, ternyata ujung bulu halus ini masih terbagi lagi menjadi beberapa bagian yang berbentuk mirip dengan sendok teh.

Kekuatan pelekat yang ditimbulkan oleh daya Van der Waals bulu halus ini sangat menakjubkan. Satu bulu halus tadi bisa memiliki kekuatan pelekat sampai 10 atm. Mereka mengukurnya langsung dengan menggunakan sebuah alat bernama Atomic Force Microscope (AFM).

Menurut peneliti ini, penemuan ini bisa mengilhami pengembangan konsep baru tentang lem kering. Bahkan bisa jadi, penemuan ini akan menjadi pintu pembuka bagi pengembangan robot yang bisa berjalan di tembok dinding atau atap rumah mirip cicak. n (beritaiptek.com)


Renungan
(Tentang Suara dan Bentuk)

Orang berhubungan dengan suara dan bentuk. Berbicara adalah suara, gerak adalah bentuk. ‘Suara’ kita harus ramah dan lemah-lembut. ‘Bentuk’ kita harus luwes dan murah senyum.
Ucapkanlah sesuatu yang tidak menusuk hati orang lain, maka orang itu akan membalas. Karenanya, ucapan juga harus benar. Jangan bicara terlalu banyak atau terlalu sedikit. Jangan menambah atau mengurangi satu kata pun.
Pernyataan dan kata-kata harus diucapkan dengan tulus dan rendah-hati. Jika dengan seorang teman dekat engkau tidak perlu bicara terlalu mendetail, maka dengan seorang kenalan baru kata-katamu yang tidak jelas bisa disalah-artikan.
Dalam mengajar dan membimbing orang, kita harus menyadari dengan siapa kita berhadapan. Dengan orang luar, berlakulah lemah-lembut; dengan orang sendiri, berlakulah tegas-jelas.
Meskipun orang-orang yang gampang naik-darah itu memiliki hati yang baik, mereka tidak dapat dikatakan sebagai orang baik.


Artikel Bebas
(Festival Buddhis Melampaui Batas-batas Pengetahuan)

Tanpa adanya suatu rambu-rambu dalam hidup ini, Bhikku Nyanasobhano percaya bahwa manusia akan selalu hanyut oleh nafsu keinginan dan kepuasan tanpa adanya kedamaian.
Bhikku Theravada tersebut mengatakan bahwa keinginan untuk mencapai pencerahan dan rambu-rambu kehidupan adalah suatu dorongan yang akan membawa lebih dari seratusan orang, baik Buddhis maupun bukan, ke sebuah festival Buddhist di hari Sabtu dimana mereka bisa memasak bersama atau ber! main sepakbola
Bahkan untuk mereka yang tidak beragama atau mereka yang tidak tertarik kepada Agama Buddha, tetap ada keinginan dalam diri mereka untuk mengetahui hal-hal di luar logika mereka.
Umat Buddha, Kristen dan siapa saja yang berminat kemarin berkumpul di halaman rumput di belakang gudang Persatuan Gereja Pertama di Nashville di 5125 Franklin Pike. Kebanyakan dari mereka basah oleh keringat dibawah terik matahari, duduk bersila dengan telanjang kaki dan punggung yang tegak, yang mengingatkan kita akan sikap meditasi
Festival tersebut menghadirkan pembicara dari 4 aliran utama Buddha yang ada di Nashville; Theravada, Tibetan, Shambala ! dan Zen. Acara dimulai dengan pukulan gong sebanyak 108 kali, suatu angka yang mewakili 12 bulan yang dikalikan dengan 9 planet, dengan kata lain melambangkan seluruh waktu dan ruang. Panelis menanyakan tentang tradisi-tradisi Buddhis dan pencerahan, kemudian pembicara menjawab dari perspektif tradisi masing-masing.
Walaupun Buddhisme tidak begitu menyebar di Middle Tennessee, Rita Frizzel dari Nashville mengaku bahwa dia sering bertemu dengan umat Kristen yang penasaran dengan ajaran dan tradisi dari filosofi Timur.
Di Nashville, walaupun banyak dari kita yang merupakan pembaca Alkitab, orang-orang tertarik secara spiritual dalam berbagai cara, ujar Frizzel, yang ditahbiskan dalam tradisi Buddhisme Tibet dan pembicara dalam sesi tanya jawab.
Mary Ann Brandon dari Nashville adalah salah satu dari orang-orang yang tertarik untuk mempelajari filosofi tersebut. Walaupun dia bukan seorang praktisi Buddhis, Brandon mengatakan bahwa dia telah membaca tentang Ajaran Buddha dan tertarik dengan apa yang ditawarkan Agama Buddha.
Setiap saat ketika saya berada diantara orang-orang yang berusaha untuk bersikap baik dan sopan, saya pasti akan mempelajari sesuatu, ujarnya. Tujuan dari festival tahunan ini adalah memberikan gambaran tentang Agama Buddha kepada mereka yang penasaran, ujar Hunter Armistead dari Padmasambhava Buddhist Center, sebuah organisasi Buddhis Tibet.
Kami benar-benar ingin membuang mitos-mitos dan pandangan salah tentang Buddhisme, ujar Armistead. Kami berharap orang-orang dapat mencoba ajaran yang kami tawarkan dan melihat mana yang cocok bagi mereka. Sementara itu, Justin Garza dari Nashville berpendapat bahwa umat Kristen dengan mudah bisa memasukkan elemen-el! emen Buddhis ke dalam kepercayaan mereka. Garza dibesarkan sebagai Katolik di Meksiko dan beralih ke Kristen Otodoks Timur ketika dia pindah ke Tennessee. Dia sangat yakin bahwa dia akan tetap menjadi pengikut gereja tersebut, tetapi dia menambahkan bahwa kedua agama sama-sama berjuang untuk kedamaian, pencerahan dan belas kasih untuk semua orang.
Saya benar-benar melatih belas kasih, kata Garza. Saya membutuhkan apa yang telah ada dan saya berusaha untuk memberikan apa yang bisa saya berikan.

Sumber : www.kalyanadhammo.com


Cerpen
(Semangkuk Mie)

Pada malam itu, Ana bertengkar dengan Ibunya. Karena sangat marah, Ana segera meninggalkan rumah tanpa membawa apapun. Saat berjalan di suatu jalan, ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tidak membawa uang.

Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah kedai bakmi dan ia mencium harumnya aroma masakan. Ia ingin sekali memesan semangkuk bakmi, tetapi ia tdk mempunyai uang.

Pemilik kedai melihat Ana berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu berkata "Nona, apakah engkau ingin memesan semangkuk bakmi?" " Ya, tetapi, aku tidak membawa uang" jawab Ana dengan malu-malu.

"Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu" jawab si pemilik kedai.
!
"Silahkan duduk, aku akan memasakkan bakmi untukmu".

Tidak lama kemudian, ! pemilik kedai itu mengantarkan semangkuk bakmi. Ana segera makan beberapa suap, kemudian air matanya mulai berlinang. "Ada apa nona?" Tanya si pemilik kedai.

"Tidak apa-apa" aku hanya terharu jawab Ana sambil mengeringkan air matanya.
"Bahkan, seorang yang baru kukenal pun memberi aku semangkuk bakmi !, tetapi,? ibuku sendiri, setelah bertengkar denganku, mengusirku dari rumah dan mengatakan kepadaku agar jangan kembali lagi ke rumah" "Kau, seorang yang baru kukenal, tetapi begitu peduli denganku dibandingkan dengan Ibu kandungku sendiri" katanya kepada pemilik kedai.

Pemilik kedai itu setelah mendengar perkataan Ana, menarik nafas panjang dan berkata "Nona men! gapa kau berpikir seperti itu? Renungkanlah hal ini, aku hanya memberimu semangkuk bakmi dan kau begitu terharu. Ibumu telah memasak bakmi dan nasi untukmu saat kau kecil sampai saat ini, mengapa kau tidak berterima kasih kepadanya? Dan kau malah bertengkar dengannya"

Ana terhenyak mendengar hal tsb. "Mengapa aku tdk berpikir ttg hal tsb? Utk semangkuk bakmi dr org yg baru kukenal, aku begitu berterima kasih, tetapi kepada ibuku yg memasak untukku selama bertahun-ta! hun, aku bahkan tidak memperlihatkan kepedulianku kepadanya. Dan hanya karena persoalan sepele, aku bertengkar dengannya.
Ana, segera menghabiskan bakminya, lalu ia menguatkan dirinya untuk segera pulang ke rumahnya.

Saat berjalan ke rumah, ia memikirkan kata-kata yg hrs diucapkan kepada ibunya.

Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya dengan wajah letih dan cemas. Ketika bertemu dengan Ana, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah "Ana kau sudah pulang, cepat masuklah, aku telah menyiapkan makan malam dan makanlah dahulu sebelum kau tidur, makanan akan menjadi dingin jika kau tdk memakannya sekarang". Pada saat itu Ana tdk dapat menahan tangis! nya dan ia menangis dihadapan ibunya.

Sekali waktu, kita mungkin akan sangat berterima kasih kpd org lain disekitar kita untuk suatu pertolongan kecil yang diberikan kepada kita. Tetapi kpd org yang sangat dekat dengan kita (keluarga) khususnya orang tua kita, kita harus ingat bahwa kita berterima kasih kepada mereka seumur hidup kita.


Artikel Dharma
(Arti Hidup)

Setiap orang ingin damai dan harmonis, karena inilah yang kurang dalam kehidupan kita. Dari saat ke saat kita mengalami kegelisahan, kejengkelan, ketidak harmonisan, penderitaan. Saat seorang gelisah, ia juga menyebarkan penderitaan tersebut kepada orang lain - kegelisahan merembes keluar dari orang yang menderita ke sekelilingnya. Sehingga setiap orang yang berhubungan dengannya ikut menjadi jengkel dan gelisah. Tentu ini bukan cara hidup yang baik.
! Seorang harus hidup damai dengan dirinya sendiri dan juga dengan yang lain .Bagaimanapun manusia adalah makluk sosial, ia harus hidup dan berhubungan dengan masyarakat. Bagaimana kita bisa hidup damai, bisa tetap harmonis dengan diri sendiri dan juga masyarakat sekitarnya, sehingga yang lain bisa hidup damai dan harmonis ?
Seseorang gelisah .Untuk keluar dari kegelisahan, seorang harus mengetahui alasan dasarnya, sebab dari penderitaan. Bila ia menyelidiki masalah tersebut, akan jelas bahwa saat ia mulai membangkitkan kekotoran dalam batin, ia pasti menjadi gelisah. Bati! n yang tidak murni tidak bisa hadir bersamaan dengan kedamaian dan keharmonisan.
Bagaimana seorang membangkitkan kekotoran batin? Sekali lagi dengan menyelidiki. Menjadi jelas, saya menjadi tidak senang saat melihat seorang berkelakuan, atau sesuatu terjadi, tidak seperti yang saya inginkan yang saya harapkan tidak terjadi. Dan saya membuat ketegangan dalam diri saya. Sepanjang hidup hal yang tidak diharapkan selalu terjadi, hal yang diharapkan bisa terjadi bisa tidak. Proses atau reaksi mengikat simpul-simpul' Gordian-knots' membuat seluruh struktur mental dan jasmani menjadi tegang, penuh kenegatifan, yang membuat hidup menderita.
Satu cara untuk menyelesaikan masalah adalah mengatur hal yang tidak diharapkan tidak terjadi dan semuanya terjadi seperti apa yang saya inginkan. Maka saya harus mengembangkan kesaktian atau orang lain yang punya kesaktian yang bisa membantu saya setiap saat. Tapi ini tidak mungkin. Tidak ada seorang -pun didunia ini yang keinginannya bisa selalu terpenuhi. Jadi timbul pertanyaan bagaimana saya tidak bereaksi buta terhadap hal-2 yang tidak saya sukai? Bagaimana tidak membuat ketegangan? Bagaimana menjaga tetap damai dan harmoni?
Di India, juga negara lain, para bijaksana telah mempelajari masalah ini - masalah penderitaan manusia - dan menumukan solusinya: Bila sesuatu yang tidak diinginkan terjadi dan seorang mulai bereaksi dengan membangkitkan kemarahan, takut atau kenegatifan apa saja, secepatnya ia harus mengalihkan perhatian -nya ke hal lain. Misalnya , berdiri, mengambil segelas air, mulai minum. Kemarahannya tidak akan diper- banyak dan ia akan keluar dari kemarahan. Atau mulai menghitung: satu, dua, tiga, empat. Atau mengulang sebuah kata, kalimat atau mantra, mungkin nama dewa dewi yang dipercaya pikiran dialihkan dan anda keluar dari kenegatifan dalam batas tertentu.
Solusi ini membantu. Telah berhasil, akan berhasil Dengan cara ini batin merasa bebas dari kegelisahan. Tapi sebenarnya solusi ini hanya bekerja pada lapisan sadar. Dengan mengalihkan perhatian ia menekan kenegatifan jauh kedalam bawah-sadar dan pada lapisan ini ia melanjuntukan membangkitkan dan menggandakan kekotoran yang sama. Pada permukaan terdapat lapisan ketenangan dan harmonis, tapi pada kedalaman batin terdapat gunung berapi yang tertidur yang cepat atau lambat akan meletus dengan hebat.
Sebagian pencari kebenaran batin yang lain melanjuntukan pencariannya dengan mengalami realita dari batin-materi dalam dirinya. Mereka mendapatkan bahwa mengalihkan perhatian hanyalah menghindar dari masalah. Menghindar bukanlah solusi: orang harus menghadapinya. Saat kekotoran timbul dalam batin, amati saja, hadapi. Kekotoran mental akan segera berkurang secepatnya seoran g mengamati- nya. Dengan perlahan kekotoran akan layu dan tercabut.
Ini solusi yang baik yang menghindari kebebasan bereaksi atau penekanan yang ekstrim. Menekan kekotoran dalam bawah-sadar tidak akan mencabutnya membiarkannya menjelma dalam bentuk tindakan fisik atau vokal hanya akan menimbulkan masalah lebih banyak. Tapi bila seorang hanya mengamati, kekotoran akan berlalu dan kenegatifan tercabut. Ia bebas dari kekotoran batin.
Ini kedengaran bagus, tapi apakah ini benar-2 praktis? Untuk rata-rata orang apakah mudah menghadapi kekotoran batin? Saat kemarahan timbul, begitu cepat ia menguasai kita sehingga tidak sempat mengenalinya. Dikuasai oleh kemarahan, kita bertindak secara jasmani atau ucapan yang merugikan kita dan orang lain. Kemudian saat amarah telah berlalu, kita mulai menyesal, minta ampun dari orang ini dan itu atau dari Tuhan: "Oh, saya telah membuat kesalahan, mohon ampuni sa! ya !" Tapi saat berikutnya, kita berada dalam situasi yang sama, sekali lagi kita bereaksi dengan cara yang sama. Semua penyesalan sama sekali tidak menolong.
Kesulitannya adalah saya tidak menyadari saat kekotoran timbul. Itu dimulai dari jauh didalam batin bawah-sadar dan saat mencapai pikiran sadar, ia telah mendapatkan kekuatan yang begitu besar yang bisa menguasai saya dan tidak dapat di amati.
Jadi saya harus punya sekretaris pribadi sehingga saat kemarahan timbul, dia akan berkata 'Lihat Tuan, kemarahan timbul !'.Karena saya tidak tahu kapan amarah timbul,saya harus punya tiga sekretaris untuk berjaga bergantian selama 24-jam !. Umpama saya mampu, saat amarah timbul dan sekretaris mengatakan: 'Tuan lihat, kemarahan timbul ',hal pertama yang akan saya lakukan adalah menamparnya dan memakinya: 'Bodoh kamu ! Apakah kamu dibayar untuk mengajari aku '? "Saya sudah dikuasai oleh kemarahan, tidak ada nasihat yang baik yang bisa membantu.
Meskipun umpama kebijaksana! an menang dan saya tidak menamparnya, saya berkata :'Terima kasih banyak' . Sekarang saya harus duduk dan mengamati kemarahanku." Apakah itu mungkin? Secepatnya mata saya pejamkan dan mengamati kemarahan, segera objek kemarahan masuk kepikiran - orang atau kejadian yang membuatku marah-. Jadi saya tidak mengamati kemarahan itu sendiri saya hanya mengamati rangsangan luar dari emosi. Ini hanya akan menggandakan kemarahan. Ini bukan solusi. Adalah sangat sulit untuk mengamati kenegatifan serta emosi yang abstrak, terpisah dari objek luar yang menyebabkannya .
Tapi orang yang telah mencapai kebenaran akhir menemukan solusi yang nyata. Ia mendapatkan saat ada kekotoran timbul didalam batin, secara bersamaan dua hal terjadi pada tingkat fisik. Satu adalah nafas kehilangan irama yang normal. Kita mulai bernafas cepat saat kenegatifan masuk dalam batin. Ini mudah diamati. Pada tingkat yang lebih halus, semacam reaksi biokimia terjadi didalam tubuh - semacam sensasi. Setiap kekotoran akan membangkitkan satu dan lain sensasi pada satu bagian tubuh atau lainnya.
Ini adalah solusi yang praktis. Orang awam tidak bisa mengamati kekotoran batin - katakutan, kemarahan atau emosi yang abstrak. Tapi dengan latihan dan praktek yang tepat, adalah mudah mengamati pernafasan dan sensasi tubuh keduanya langsung berhubungan dengan kekotoran batin.
Pernafasan dan sensasi akan membantu dalam dua hal. Pertama sebagai sekretaris pribadi. Secepatnya ada kekotoran timbul dalam batin, nafas akan berubah tidak normal. Ia akan teriak 'Lihat ada yang salah '.Saya mulai mengamati nafas dan sensasi dan saya segera mendapatkan kekotoran berlalu.
Fenomena materi-batin ini seperti mata uang dengan dua sisi. Pada satu sisi adalah apapun pikiran atau emosi ya! ng timbul didalam batin. Sisi lainnya adalah nafas dan sensasi dalam tubuh. Setiap pikiran atau emosi, setiap kekotoran mental mewujudkan diri dalam nafas dan sensasi pada saat itu. Jadi dengan mengamati nafas atau sensasi, saya sebetulnya mengamati kekotoran batin. Sebaliknya dari menghindari masalah, saya menghadapi kenyataan sebagaimana adanya. Kemudian saya mendapatkan bahwa kekotoran kehilangan kekuatannya .Saya tidak lagi bisa dikuasai seperti dulu. Bila saya bertahan, kekotoran akhirnya lenyap dan saya tetap damai dan bahagia.
Dengan cara ini, teknik mengamati diri sendiri memberi kita kenyataan dalam dua aspek yaitu dalam dan luar. Sebelumn! ya seorang selalu melihat dengan mata terbuka lebar, melewatkan kebenaran didalam. Saya selalu melihat keluar untuk sebab dari ketidak bahagianku saya selalu menyalahkan dan mencoba merubah realitas diluar tidak mau tahu dengan realita didalam. Saya tidak mengerti bahwa sebab dari penderitaan berada didalam, didalam reaksi buta terhadap sensasi yang menyenangkan dan tidak menyenangkan.
Sekarang dengan berlatih, saya bisa melihat sisi lain dari mata uang. Saya bisa menyadari nafas dan juga apa yang terjadi di dalam siri saya. Apakah itu nafas atau sensasi, saya! belajar hanya mengamati tanpa kehilangan keseimbangan dari batin. Saya berhenti bereaksi, berhenti memperbanyak penderitaan. Saya biarkan kekotoran mewujudkan diri dan berlalu.

SEMOGA SEMUA MAHLUK BERBAHAGIA
Berdasarkan ceramah Mr. S.N. Goenka di Berne, Switzerland.

Bersambung ke edisi berikutnya.

Serba-serbi
(Kerukunan Umat Beragama)

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang berasaskan Pancasila, setiap umat beragama diharapkan mempunyai rasa toleransinya, sikap saling menghargai satu sama lain. Perbuatan kita hendaknya dilakukan atas dasar Cinta Kasih bukan kekera! san atau kekejaman, bukan irihati melainkan simpatik. Kita harus tetap teguh menghadapi segala macam godaan, tidak mudah diombang-ambingkan oleh emosi, perasaan benci, dan dendam.

Dalam toleransi Sakyamuni Buddha telah dilaksanakan oleh Raja Asoka Wardhana (300 SM – 232 SM) seorang raja Buddhis, Raja Asoka telah mendekritkan toleransi umat beragama yang pertama di dunia, yaitu :
“ Bilamana kita menghormati agama kita sendiri, janganlah kita mencemoh dan menghina agama lainnya, Seharusnya kita menghargai pula agama-agama lainnya. Dengan demikian agama kita akan jadi berkembang, disamping itu kita juga memberikan bantuan bagi agama-agama lainnya.
Siapa yang menghormati agamanya sendiri tetapi menghina agama-agama lainnya dengan pikiran bahwa dengan berbuat demikian ia merasa telah melakukan hal-hal yang baik bagi agamanya sendiri maka sebaliknya hal ini akan memberikan pukulan kepada agamanya dengan serius.
Maka dari! itu toleransi, kerukunan, dan kerjasama sangat diharapkan sekali dengan jalan suka juga mendengarkan ajaran-ajaran agama lainnya disamping mendengarkan ajaran agamanya sendiri “

Dan juga di dalam Kitab Sutasoma karya Mpu Tantular, seorang pujangga Buddhis pada jaman Majapahit ketika berada dibawah pemerintahan Raya Hayam Wuruk (1350 – 1389) terdapat pula ajaran tolransi, yaitu : “Ciwa Buddha Bhinneka Tunggal Ika Tanhana Dharma Mangrawa” yang berarti “ Ciwa dan Buddha adalah sama, tak ada kebenaran yang mendua “

Sumber: www.forumbuddha.com


Renungan

Keajaiban

Saya suka berjalan di pedesaan, menikmati pemandangan sawah dan rumput-rumput liar di kiri kanan jalan, menapakkan langkah di tanah dengan penuh perhatian, menyadari bahwa saya sedang berjalan di dunia yang mengagumkan. Di s! aat-saat seperti ini, kurasakan kehidupan adalah sebuah keajaiban sekaligus kenyataan yang misterius.
Manusia biasanya menganggap dapat berjalan di atas air barulah sebuah keajaiban. Tapi bagiku, berjalan di atas tanah merupakan sebuah keajaiban. Setiap hari kita memperoleh keajaiban yang kadang tidak kita sadari : langit yang biru, awan-awan putih, hijaunya dedaunan, memandang kejernihan mata anak-anak bahkan kedua mata kita, semua itu adalah keajaiban.

-Thich Nhat Hanh-
————————————————————————————————————————————
Agar-agar Kebahagiaan

Suatu pagi aku merasa BT sekali. Harus pergi kerja lagi padahal mataku masih ngantuk banget, mana jalanan macet sekali. Tapi mau ga mau aku harus menjalani semua itu, kewajiban hidup !
Ditambah lagi bus yang aku naiki selalu penuh dan berdesakan setiap saat, tapi saat ini aku beruntung karena mendapatkan tempat duduk. Di sebelahku kulihat seorang ibu dengan anak lelaki kecilnya, pakaian mereka sangat lusuh dan kelihatannya sangat lelah. Kebetulan hari ini aku membawa agar-agar, aku memang sering membawa makanan ringan, kutawari anak kecil itu. Sopan sekali, ia meminta izin ibunya dulu baru berani mengambil pemberianku,! lalu ia memakannya dengan gesit. Bahagia sekali melihat anak kecil itu makan agar-agar sambil tersenyum-senyum, wajah murungnya hilang seketika.
Kalau kurenungkan, tidak ada gunanya aku mengeluhkan kehidupanku, jauh lebih baik jika aku mensyukurinya sambil membagikan kebahagiaanku kepada sekitarku karena secara otomatis kebahagiaan itu akan terpancar ke diriku juga. Bayangkan, sebuah agar-agar bisa menghapus semua BT-ku dan membuat aku bahagia sepanjang hari !



Kaleidoskop

Tgl 26 November : Donor darah
Tgl 11 Desember : Kunjungan sosial ke panti tuna netra



Artikel Dharma
(Adakah Suatu Awal)

Agama Buddha tidak banyak menyangkal teori mengenai Tuhan sebagai Sang Pencipta yang membuat suatu hipotesis menjadi tidak diperlukan, tapi sebenarnya bertentangan dengan fakta yang diketahui. Jika, supaya ada kehidupan, dunia harus telah memiliki Pencipta sebelumnya, bagaimana Pencipta ini menciptakan dirinya sendiri agar ada, dan oleh hukum apa yang membuatnya menjadi pemerintah alam? Jika makhluk tersebut bisa ada tanpa adanya! seorang pencipta, satu-satunya alasan yang mengasumsikan keberadaan dirinya sendiri hilang, karena dunia itu sendiri dapat ada sama baiknya tanpa adanya penyebab sebelumnya. Tentu saja dapat dikatakan bahwa alam semesta dan proses kehidupan memiliki beberapa awal, atau kita memaksa untuk berpikir tentang masa awal hanya karena keterbatasan dari pikiran kita?
Suatu awal adalah suatu peristiwa yang harus digantikan pada hal spesifik dari waktu dan tempat. Hal ini tidak dapat terjadi dengan kekosongan tanpa adanya batasan waktu karena ada tiga kondisi dari waktu - masa lampau, saat ini dan masa depan – yang diperlukan untuk terjadinya suatu peristiwa, tidak dapat diperoleh ! dalam keadaan tanpa waktu. Untuk beberapa peristiwa yang terjadi, harus ada waktu sebelum peristiwa itu terjadi, waktu peristiwa itu terjadi dan waktu saat setelah peristiwa tersebut. Tapi waktu adalah suatu konsep relatif bersama: disini harus ada peristiwa yang terjadi untuk memungkinkan waktu menjadi ada, dan hanya dengan kejadian reguler dari peristiwa tertentu , seperti rotasi bumi dan perubahan cuaca, hal ini dapat diketahui dan diukur.
Kejadian dari suatu peristiwa mengharuskan keberadaan dari makhluk. Dengan makhluk kita mengartikan suatu objek yang menduduki suatu tempat, dan dengan gerakan-gerakan mereka dalam hubungan satu sama lain, tidak hanya pembagian wa! ktu, tapi juga pengukuran tempat. Tempat dan waktu, untuk itu, adalah suatu kesatuan; suatu keseluruhan kualitatif dengan bagian kuantitatif, atau hubungan. Kita dapat memperkirakan mereka secara terpisah, tapi kita tidak dapat membuat suatu pernyataan berdasarkan salah satunya yang memiliki cara yang tidak sama dalam mempengaruhi yang lainnya. Hal ini, yang dinyatakan secara luas, adalah suatu dasar dari teori relativitas. Pengetahuan akan tempat dan waktu bergantung pada kesadaran dan posisi tanpa tanda yang sesuai dari penelitian. Ruang, tempat dan gerakan duniawi adalah umum untuk kedua peneliti dan objek yang diteliti, sehingga apa yang dapat diketahui adalah tidak ada suatu makhluk tapi hanya suatu hubungan belaka.
Saat hal ini dimengerti, hal ini mengikuti tidak pernah dapat menjadi suatu awal - asal yang keluar dari kekosongan – dari alam semesta atau proses kehidupan. Hal ini benar bahwa alam semesta yang kita kenal berkembang keluar dari zat yang terdispersi dari alam semesta sebelumnya, dan saat alam semesta hilang, tertinggal dalam bentuk tenaga-tenaga aktif, waktu membuatnya berkembang menjadi alam semesta lain dalam cara yang persis sama. Prosesnya bersiklus dan berkelanjutan. Kekompleksan tempat-waktu digaris, dan dalam konstruksi garis dari antar hubungan ini dapat menjadi tidak ada tanda dari asal atau tujuan, sehingga hal itu dalam rangkaian dari sebab akibat yang saling berhubungan ini tidak berguna untuk mencari Penyebab Pertama. Kita cenderung untuk melihat penyebab pertama dan berpikir bahwa mereka itu perlu hanya karena pikiran kita dikondisikan untuk tempat dan gerakan yang relatif; pikiran,! oleh kenaturalannya, harus dioperasikan dalam mekanisme dalam mana dirinya adalah suatu bagian; hal itu dapat disetujui hanya dalam hubungan. Inilah mengapa dalam teks Buddhis dikatakan – “ asal dari fenomena tidak dapat ditemukan, dan awal dari makhluk dihalangi oleh kebodohan (ketidaktahuan) dan kemelekatan akan keinginan untuk tidak ditemukan.”
Dalam cara yang sama suatu alam semesta memberikan peningkatan kepada yang lain melalui energi sisa yang secara kontinu memperbaharui dirinya – melalui prinsip dari energi yang tidak dapat dimusnahkan – sehingga kehidupan dari suatu makhluk memberikan pengembangan kepada makhluk l! ain yang tidak sama identitasnya dan tanpa mempengaruhi sesuatu yang tidak berubah, diri yang permanen. Hubungan antara mereka itu dalam agama Buddha disebut “kamma” atau keinginan; kelanjutan dari proses penyebaban disebut “Samsara”, atau lingkaran kehidupan; kebenaran dari kelahiran kembali dan keberadaan tanpa prinsip perubahan atau diri disebut “anatta”.
Saat dikatakan bahwa lingkaran dunia atau periode dunia, dikenal dalam agama Buddha sebagai kappas, durasi yang tidak terukur, harus diingat bahwa semua konsep waktu adalah relatif; kita mengukur mereka melalui titik keberadaan kita.dalam konteks tempat yang sangat luas yang tak terukur, konteks waktu sesuai dengan keluasannya, sehingga kejadian yang meliputi miliaran tahun oleh perhitungan kita dapat diukur dalam masa yang lain.pikiran mungkin berputar pada konsep tertentu dari konstruksi waktu-tempat yang sesuai atau mengisi satu sama lain tanpa akhir dari segala arah, tapi hal itu tidak seluruhnya diluar jangkauan dari imajinasi manusia. Figurnya sangat besar dalam pemikiran agama Buddha; ada suatu angka yang pasti (biasanya diberlakukan sebagai “sepuluh ribu” atau “tidak dapat dihitung”) sistem - dunia dan 31 alam kehidupan memiliki perbedaan yang luas dalam pengukuran waktu.
Apa yang tidak terpikirkan adalah pernyataan dari tiadanya penyebab dari tempat lain, waktu maupun peristiwa memiliki beberapa keberadaan. Hal ini harus dimengerti dengan persepsi langsung, yang berarti penuh ikatan relativitas dan konsepnya dan proses, dan keterkaitan dalam diri “asankhata” atau elemen tak berkondisi. Pemikiran, alasan dan pikiran yang tidak saling berhubungan, eksplorasi fenomena yang habis dan mereka semua ditemukan tidak pemanen dan kekosongan dari fakta yang penting, harus melebihi mekanisme ini, memanggil suatu penghentian untuk mengikuti kata hati, dan semuanya dibawa ke pembebasan akhir dari semua proses. Pembebasan akhir ini disebut Nibbana.

Buku: Gods and the Universe in Buddhist Perspective

Ha…ha…hi…hi….


Teman-teman, mulai hari ini, tidurlah di bemo, becak atau bajaj untuk menghindari demam berdarah. Karena…. Nyamuk sini hanya takut tiga roda.. Hehehe..
………………….

Ada beberapa perbedaan antara masa pacaran dan sesudah menikah yang membuat beberapa pasangan enggan melanjutkan hubungannya ke jenjang pernikahan..

Pacaran : “Kamu sakit? Sudah minum obat belum?”
Nikah : “Nih duit! Beli obat sana!”

Pacaran : “Jam berapa? Mau dijemput di mana?”
Nikah : “Capek gue! Naik taksi aja!”

Pacaran : “Jalannya hati-hati saying!”
Nikah : “Jalan pakai mata!!!”

………………….
Seorang nenek-nenek hendak menyeberang ke pinggir jalan. Ketika sudah sampai tengah jalan tiba-tiba ada sepeda motor yang ngebut (preman nih..) melintas hamper menabrak nenek tersebut.

Pengendara motor : “Nenek bego, nyeberang pakai mata!!”
Nenek : “ Lu aja yang bego, nabrak nenek-nenek aja ga kena!“



Renungan Harian
(Murid meniru Guru)

Ada seorang Bhikshu muda yang berguru kepada seorang Maha Bhikshu yang terkenal karena seperti yang ia dengar, bahwa Maha Bhikshu itu telah memperoleh pencerahan. Ia pun mengikuti kegiatan dan tingkah laku gurunya. Dari malas-malasan ketika bangun, malas-malasan melakukan sesuatu, berisik ! dalam makan, sampai asal bicara dan berteriak. Bhikshu muda tersebut terus mencontohnya selama bertahun-tahun, sampai semakin mengikuti gurunya, ia merasa semakin menjauh dari pencerahan dan tidak mungkin akan mencapai pencerahan. Akhirnya timbul suatu keragu-raguan dalam dirinya dan ia merasa bahwa gurunya belum mencapai pencerahan.

Semakin lama ia semakin ragu akan gurunya dan akhirnya ia memutuskan untuk menemui dan berbicara kepada gurunya. “ Guru, setelah saya mengikuti tingkah laku guru selama bertahun-tahun, mulai dari ! asal bicara, malas-malasan, bahkan kadang-kadang sampai tidak mandi berhari-hari seperti tingkah laku guru seperti biasanya. Namun saya belum merasa memperoleh pencerahan. Sehingga saya pun ragu kalau guru telah mencapai pencerahan. Saya memutuskan akan meninggalkan guru”

Seketika itu juga Maha Bhiksku tersebut tertawa dengan keras. “Hahaha…, muridku, siapa yang menyuruh engkau mengikuti semua tingkah-lakuku? Buat apa engkau mencari pencerahan di luar dirimu…” Seketika itu juga bhikshu muda tersebut sadar dan memperoleh pencerahan.


By: 31777”


Puisi
By: Adhel
Menjadi tua itu harus,,
tapi menjadi dewasa, adalah pilihan...
Saat kita memilih melangkah maju, kita harus jadi lebih bijak
Dan saat kita memilih untuk kembali ke belakang,, selamanya kita hanya akan jadi anak kecil..
Kita seringkali berpikir, apa sebenarnya hidup itu..
apa artinya, untuk apa, dan bagaimana seharusnya kita hidup..
Jangan berpikir terlalu keras
Jangan menuntut terlalu banyak
Seperti halnya manusia.. hidup pun tidak ada yang sempurna..
Jangan larut dalam mimpi bahwa kita bisa dapatkan yang kita inginkan setiap hari,
Cita-cita dan impian tidak terwujud dengan sendirinya, melainkan harus diwujudkan..
dan disinilah usaha dibutuhkan..
Mungkin bosan mendengarnya,,
“ Hiduplah hari ini dengan segala yang terbaik yang kau punya,
Karena esok tidak akan pernah sama,
dan kau tidak tahu apa yang akan kau hadapi”
Seringkali kita terlena…
Jangan membuat rencana akan hidupmu
Dan menghabiskan waktu seumur hidup untuk merancang seumur hidupmu,,
Karena kehidupan terus berjalan selagi engkau sibuk merencanakan semua itu,,
dan saat kau sadari hal itu, kau akan bertanya. “Apa yang telah aku lakukan ?”
Penyesalan adalah hal berikutnya,,
yang akan membuatmu berpikir bahwa selama ini hidupmu tidak berguna,, tidak ada yang berkesan dan berarti…
Maka, berhentilah sampai disana,
! Tidak perlu membuat keputusan penting setiap hari,
Tanggungjawabmu tidaklah sebesar itu..
Jalani… dan ikuti hatimu..
Tersenyumlah dan bahagiakan orang-orang di sekitarmu..
Jadikan semua masalahmu sebagai titik hitam kecil
Di tengah putihnya hidupmu ...
Kau akan terkejut dengan apa yang akan kau alami... dan! kau temui...
Di kemudian hari... jangan pernah berlari,,, dari apapun...
Jangan pernah menyesal…
Karena hidup… adalah belajar…


Renungan
(Seperti Rembulan, Cermin dan Air)

Latihlah batinmu hingga sebening rembulan: dimana ada air, bayang-bayang
bulan nampak di sana. Batin juga harus seperti langit: ketika mega-mega merebak, langit bersih.
Tempalah batin dan jasmanimu, hingga ia laksana rembulan yang bercahaya lembut dan indah. Luaskan wawasan batinmu dan nyalakan cahaya kebijaksanaanmu. Terangilah keluarga, masyarakat, dan setiap orang yang berhubungan denganmu, seperti cahaya bulan yang sejuk dan menyegarkan.
Pandanglah dan dengarkanlah alam semesta dan segala isinya, dengan batin yang hening.
Batin ini seperti cermin: meskipun bayangan yang dipantulkan selalu berubah-ubah, permukaan cermin tetap tidak berubah-ubah.
Lingkungan sekitar kita berubah, tetapi batin tidak pernah berubah.

Renungan
(Kuntum Teratai Nan Suci)




Di dalam dirimu terdapat sekuntum teratai suci, sumber kebijaksanaan yang tiada terbatas… kembangkanlah welas-asihmu dengan arif, maka kuntum terataimu akan mekar.
Ketika batin mencapai samadhi, kearifan akan tumbuh dengan sendirinya. Kebanyakan orang terpengaruh oleh situasi di luar, dan ini menunjukkan kurangnya kekuatan samadhi. Dewasa ini, samadhi dapat diartikan sebagai kepribadian yang kuat dan semangat untuk maju.
Setelah mencapai Pencerahan, Buddha berusaha menolong semua makhluk untuk mengembangkan welas-asih dan kebijaksanaan, supaya mereka pun dapat mencapai Pencerahan.
Banyak orang mengira bahwa kecerdasan adalah kebijaksanaan, padahal bukan demikian halnya. Kecerdasan tidak selalu mengandung kebijaksanaan, tetapi
kebijaksanaan mencakup kecerdasan. Kecerdasan semata-mata sarana untuk mengukur untung dan rugi, serta bercir! ikan keserakahan dan kekecewaan.

Iptek
(Sel bahan Bakar Mini Untuk Telepon Genggam)

Seperti yang sudah sudah, Jepang lewat perusahaan elektronik terkemukanya NEC, kembali meluncurkan benda terkecil di dunia. Kali ini sebuah sel bahan bakar dengan elektroda menggunakan material berukuran sepersatu milyar meter (nano meter) dapat dibuat dengan besar kurang lebih 3 kali 4 cm.
NEC yang pada proyeknya kali ini bekerjasama dengan Departemen Teknologi Jepang dan Universitas Meijo berhasil merampungkan pembuatan sel bahan bakar mini ini pada akhir tahun 2001 lalu. Proyek yang dipimpin oleh Professor N. ! Iijima ini berhasil menggantikan elektroda karbon aktif yang selama ini dipakai dengan CNT (Carbon Nano Tube), sebuah material yang berukuran sepersatu milyar meter (nano meter).
Sel bahan bakar adalah satu-satunya baterai alternatif yang mempunyai kapasitas energi terbesar dalam konversi energi. Hal ini ditunjukan bahwa hanya dengan menggunakan proton hydrogen dan oksigen sebagai bahan bakarnya, tenaga listrik dihasilkan dengan metode kimiawi yaitu dengan proses reaksi antara hydrogen dan oksigen menjadi air. Sistem ini ramah lingkungan karena limbahnya hanya air, efisiensi tinggi, tidak bising dan transportable yang dapat digunakan pada kendaraan bermotor, ponsel, kom! puter, alat rumah tangga maupun pembangkit listrik (power plant) pada rumah tangga. Salah satu cara terpenting untuk memaksimal energi yang dihasilkan dalam sel bahan bakar yang ditekankan oleh pihak NEC adalah dengan memperbesar permukaan aktifator yang memudahkan terserapnya oksigen dan proton pada elektroda. Ini didukung dengan material CNT yang mempunyai banyak kelebihan dalam hal ini.
NEC telah mewujudkan impian para peneliti ahli dari bidang energi ataupun material. Nano-face material yang pada tahun 1980 dipelopori oleh Richard Feynman, diteruskan oleh Dr. Charles R. Martin (Colorado St. Univ.) yang kemudian berhasil mengembangkannya, dimulai dari pembuatan tabun! g karbon berukuran nanometer dan kemudian dimasukkan partikel Pt dengan metoda CVD (Cehmical Vapor Deposition) dan terbentuknya elektroda pereduksi oksigen dan metanol seperti yang diterbitkan dalam majalah Nature 1998 lalu. Dengan memijak pada cara ini, peneliti gabungan dari NEC kemudian mengganti elektroda karbon aktif dengan CNT dan menerapkannya pada elektroda sel bahan bakar. Berbeda dengan Martin, cara yang digunakan untuk membuat elektroda pada penemuan baru ini lebih singkat dan lebih murah yaitu dengan metoda Laser-ablation dimana partikel Pt langsung direaksikan bersamaan dengan partikel karbon. Kemudian diperoleh tabung carbon (CNT) berdiameter 2-3 nm yang berkumpul dan membentuk CNT cluster berdiameter 100 nm yang besarnya hanya separuh dari satu partikel karbon aktif sendiri. Jika dihitung dalam berat yang sama, dengan CNT ini makin banyaklah permukaan yang dapat bereaksi dengan oksigen, out-put power yang dihasilkan oleh elektroda CNT ini 20% lebih tinggi daripada men! ggunakan karbon aktif biasa.
Sel bahan bakar mungil yang berkekuatan 10 kali lebih besar dari pada yang dihasilkan oleh baterai ion-Li ini akan dipasarkan pada tahun 2005 mendatang. Sudah bukan impian lagi pemakaian sel bahan bakar pada telepon genggam, laptop, diari elektronik dan lain-lain tanpa kabel seharian, sebulan, bahkan selamanya. Dibanding dengan baterai ion-Li yang hanya bisa bertahan 5-6 jam saja. Sel bahan bakar ini juga sangat effisien untuk membantu menghasilkan gambar-gambar bergerak dan aplikasi lain yang membutuhkan energi tinggi pada barang-barang elektronik. Penemuan CNT ini semakin membuka peluang untuk mewujudkan pembuatan semikonduktor, monitor disp! lay yang sangat tipis, juga material yang super kuat dan ringan.

Monthly Quiz :
Tanggal berapa Munas dan Bina Widya XI diadakan di Jabar?
Cara mengisi jawaban quiz: ketik MQ BVDNovember_jawaban_nama_kota asal.

Jawaban paling lama diterima redaksi pada tgl 22 Desember 2005. Pemenang Quiz akan diumumkan pada BVD edisi ! bulan depan.

NB: Continuous Quis untuk edisi kali ini. Terjadi kesilapan untuk edisi kali ini.
 
posted by Vihara Vimala Dharma | Permalink |


0 Comments: