SEBAGAI tanaman air yang populer di berbagai belahan dunia, teratai berfungsi sebagai elemen estetis penataan eksterior. Sosoknya yang anggun memang mampu menambah asri suasana. Keistimewaan lain, teratai atau seroja merupakan tanaman yang banyak menyuntikkan insiprasi pada kaum penyair maupun penggubah lagu. Selebihnya, berbagai bangsa di muka bumi menempatkan tumbuhan air ini dalam posisi sarat nilai.
Penduduk Mesir misalnya, menjadikan seroja sebagai lambang nasionalnya. Sejarah Mesir memang sudah mengenal teratai sejak lama. Dalam astrologi, masyarakat Mesir Kuno menggunakan bentuk teratai sebagai simbol matahari terbit. Mekar dan kuncupnya teratai jadi patokan pergantian siang dan malam. Bangsa Mesir juga mengenal lotus -- jenis lain dari teratai -- sejak 2000 tahun S.M. Lotus yang melambangkan Dewa Nefertem, memberikan kehidupan pada Ra, Dewa Matahari. Menurut kepercayaan, wangi bunga ini merupakan sumber kekuatan Ra. Dewa Osiris yang terbunuh juga dipercaya lahir kembali melalui bunga lotus. Oleh karena itu, bagi masyarakat Mesir, lotus melambangkan kelahiran. Alhasil, relief lotus selalu setia menjadi penghias peti mumi dan makam-makam kuno di Mesir.
Selain itu, teratai atau disebut juga kembang padma memiliki fungsi simbolis dalam agama Hindu, Buddha, maupun kesenian India. Ajaran Buddha menegaskan bahwa proses mekarnya bunga teratai merupakan lambang pencapaian kesempurnaan menuju nirvana. Kuncupnya melambangkan awal usaha dan puncak mekar bunga menjadi tanda tercapainya kesempurnaan. Beberapa perguruan tinggi terkemuka di tanah air juga menggunakan bunga teratai sebagai logo lembaga pendidikannya. Kecantikan teratai pun terukir pada tongkat dan singgasana Syiwa, dewa bertangan empat dalam ajaran Hindu. Singgasana itu bernama padmasana yang datang dari nama "padma" dan "astana" (posisi terbaik dalam memuja). Dalam Hindu, teratai merupakan perlambang kemurnian.
Selebihnya, bunga teratai kerap dijadikan simbol kecantikan fisik wanita. Dalam tradisi India misalnya, sosok wanita ideal adalah padmini yang tangan, kaki, dan wajahnya cantik ibarat bunga padma yang sedang merekah. Mata, terutama pupil, bersinar seperti biji teratai.
Sementara itu, di kalangan masyarakat India, ada kepercayaan bahwa mandi berendam di kolam lotus atau mengonsumsinya dalam keadaan mentah maupun matang bisa menambah kesuburan kaum wanita. Teratai juga lekat dalam legenda dan tradisi masyarakat Cina. Kwan Im, Dewi Welas Asih dan pelindung orang-orang kesulitan biasa tampil dalam singgasana kuntum bunga teratai. Begitu pula He Xiangu, satu-satunya dewi di antara tujuh dewa yang mendiami Fenghai selalu membawa bunga teratai untuk menyembuhkan penyakit.
Lain Cina lain pula kisah dari Yunani. Dalam mitologinya dikenal cerita khasiat minuman bunga teratai yang dipercaya mampu menghilangkan ingatan seseorang. Korban-korban hilang ingatan itu dipaksa bekerja untuk Odysseus sebagai budak.
Disadur oleh Susan
Sumber: http://www.pikiran-rakyat.com/
Labels: BVD Desember, Serba Serbi