Monday, November 05, 2007,12:15 AM
Air

Di antara sembilan planet dalam tata surya kita, hanya bumi yang diberkahi dengan banyak sekali air dalam keadaan cair. Persediaan air di dunia ini berjumlah 1.360 juta kilometer kubik. Air adalah satu-satunya bahan umum yang ada secara alamiah dalam tiga wujud (cair, padat uap) di bumi.

Air tak Pernah Diam

Selama ribuan tahun manusia sudah menyadari pentingnya peranan air sehingga zat ini selalu membangkitkan rasa heran bercampur kagum. Zat ini tidak pernah diam. Air dalam gelas yang tampaknya tak bergerak sebenarnya merupakan dunia air penuh gejolak dalam mikrokosmis, yang sekaligus mengubah kubus es menjadi zat cair, melepaskan sedikit uap ke udara di atasnya serta mengembunkan uap menjadi titik air kecil-kecil pada sisi gelas yang licin.

Tetapi perilaku air justru tetap: seluruh persediaan air tidak bertambah dan tidak pula berkurang. Orang yakin bahwa persediaan air pada saat ini maupun 3.000 juta tahun yang lalu sama. Air didaurkan kembali tak henti-hentinya,dengan digunakan , dibuang, dimurnikan dan digunakan kembali. Kentang yang dimakan semalam mungkin telah direbus dengan air yang berabad-abad yang lalu merupakan air mandi Archimedes.

Asal-Usul Air

Kekekalan air menimbulkan pertanyaan apakah zat ini memang sudah ada pada segala zaman. Apakah sebenarnya sumber semua air pada awal kelam bumi yang muda dan belum mengandung kehidupan apa pun? Para ilmuwan masa kini melihat adanya hubungan langsung dengan teka-teki yang lebih besar, yaitu teka-teki tentang asal-usul bumi itu sendiri. Teori tentang terjadinya bumi yang sudah diterima secara meluas adalah yang dikembangkan pada tahun 1944 oleh seorang ahli teori bangsa Jerman Carl F. von Weizsacker dan kemudian dimodifikasi oleh Gerard P. Kuiper dari Universitas Arizona, AS. Teori ini mengemukakan bahwa matahari berkembang dari awan hidrogen dan helium yang sangat banyak dan berbentuk gas. Dalam awan ini terdapat unsur serta senyawa yang menjadi bahan semua planet dalam bentuk debu halus yang tersebar dan meliputi satu persen dari seluruhnya. Air, dalam bentuk uap dan hablur, adalah salah satu di antara senyawa-senyawa tersebut.


Teori lain menyebutkan bahwa air dari bumi kemungkinan berasal dari luar angkasa. Pendapat ini dikemukakan oleh Dr. Masaru Emoto, ketua dari Institute International Hado Membership (IHM).Menurutnya, lima tahun yang lalu, sebuah asteroid membawa es ke bumi.
Para peneliti dari Universitas Hawaii mengukur dan menemukan bahwa beratnya 100 ton. "Setiap tahun ada puluhan juta kepingan es sebesar itu jatuh ke bumi dari ruang angkasa. Apabila kita menghitung jumlah air yang terbawa, orang akan melihat bahwa sangat mungkin asal mula air di bumi berasal dari ruang angkasa. Para peneliti Universitas Hawaii mengatakan bahwa mungkin pada permulaan di bumi tidak ada air dan air muncul di bumi berasal dari ruang angkasa.

Pendapat Masaru Emoto tersebut diperkuat dengan penemuan terbaru. Seorang peneliti dari ilmu fisika Universitas Iowa menyimpulkan bahwa setiap hari ribuan komet berukuran rumah-rumah kecil memasuki atmosfer bumi, dan semuanya dapat dikategorikan planet-planet air. Begitu komet-komet ini memasuki atmosfer, mereka terurai dan berubah menjadi uap air. Foto-foto yang merekam bumi pada saat itu memperlihatkan titik-titik gelap yang dinaungi oleh uap air. Fisikawan, Louis A. Frank mengatakan bahwa mereka menemukan sesuatu datang pada kecepatan dua puluh komet per menit atau satu komet per tiga detik. Dia juga mengatakan tipe komet tersebut terlihat seperti dua buah kamar rumah kecil dan beratnya dua puluh sampai empat puluh ton. Dia mengatakan kepada bahwa ini sepertinya "hujan kosmik" yang halus dapat dianggap satu-satunya sumber air di bumi. Sepanjang sejarah, bumi memang tidak henti-hentinya kedatangan banyak benda-benda luar angkasa. Dan, penemuan sumber air di bumi menambah lapisan lain dari misteri asal-usul manusia.

(Sumber: www.bromotirta.com dari buku: Water, Time Life Library dan www. pureinsight.org)

Diterjemahkan oleh: Surya

Labels:

 
posted by Vihara Vimala Dharma | Permalink |


0 Comments: